kali ini menyuguhkan cerita sex Antara Owner Event Organiser dengan wanita
hamil yaitu calon Klien-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja
yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Namaku Alexs, usiaku 32 tahun berperawakan tinggi, putih, rambut
lurus, dan bertubuh prposional. Aku akan menceritakan cerita sex
pribadiku dengan seorang wanita yang sedang hamil. Berawal dari sebuah
acara ajang pemberian penghargaan, yang aku hadiri bersama temanku
Rahman( nama samaran). Di acara itu aku diperkenalkan oleh Icha kepada
salah satu tamu yang menghadiri acara tersebut.
By www.premier188.com
JUDI ONLINE TERPERCAYA
MENANG BERAPA PUN KAMI PASTI BAYAR
PROMO s/d akhir JUNI
FIRST DEPOSIT DAPAT TAMBAHAN KREDIT 15%
CASHBACK 6%
ROLLINGAN 0,25X3
ROLLINGAN CASINO 0,7%
MEMBER GET MEMBER 5%
Syarat dan ketentuan belaku
info lebih lanjut
BBM : D8A4BF4A
WA : +639772793847
LINE : premier188
YM : premier188@yahoo.com
Tamu ini berinisial RH. RH ini adalah seorang Artis baru yang
tepatnya dia Aktris yang sering membintangi FTV ataupun film-film
pendek. Singkat cerita, acara itupun selesai, dan malam itu berlalu
begitu saja. Kira-kira setelah 1 minggu setelah perkenalan tersebut, aku
ditawari oleh temanku untuk menjadi EO (event organizer) sebuah acara
birthday untuk acara RH.
Oh iya aku ini adalah seorang owner EO. Singkat cerita, pada akhirnya
aku-pun menerima job yang diberikan oleh Icha. Pada keesokan harinya
akupun diajak Icha kerumah RH untuk membahas tentang birthday party yang
akan aku kerjakan. Yang namanya artis tidak usah heran jika rumahnya
mewah dan furniture-nya tentu mahal juga.
Disana aku dan Icha dipersilahkan untuk menunggu RH diruang tamu Rh
karena RH sedang mandi. Sembari menunggu RH mandi, pada saat itu aku dan
Icha mengobrol cukup banyak untuk menghilangkan rasa bosan pada saat
menunggu. Yah tahu sendiri kebanyakan cewek, apalagi ini adalah artis
pasti mandinya cukup lama.
Icha ini seorang teman yang sebenarnya hanya sekedar kenal saja dan
belum begitu dekat. Perlu pembaca ketahui, Icha ini sedang hamil 8
bulan. Kata demi kata kami-pun terus berbincang. Sampai pada akhirnya
tidak terasa obrolan kami-pun mulai masuk ke obrolan yang berbau sex.
Obrolan kami-pun semakin lama mulai menjadi-jadi saja.
Oh iya gambaran tentang Icha kurang lebih sebagai berikut, tinggi 172
cm, berat badan 65 kg, ukuran Bra kia-kira 36B, dan mendengar dari
cerita Icha, dia tergolong seorang wanita yang memiliki gairah sex’s
yang cukup tinggi. Seiring berjalanya waktu, Icha-pun nampaknya mulai
terangsang kepadaku.
Kini dia-pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati aku, pada
saat itu kami duduk sofa panjang milik RH sehingga Icha dengan mudah
mendekatkan diri kepadaku. Setelah dia mendekat diapun berkata,
“ Emmm… Lex, coba deh kamu sentuh perut aku, kayaknya calon anakku ini ingin sekali deh berkenalan sama kamu, ” kata Icha.
“ Hemm… bisa aja deh kamu Cha,hhe…, ” jawabku.
“ Yah, nggk percaya ni orang, sini cepetan kamu pegang perut aku !!!,
” ucap Icha sembari memegang dan mengarahkan tanganku keperutnya yang
sudah buncit itu.
Saat itu saat tanganku memegang perut Icha ternyata benar, bayi dalam perutnya bergerak-gerak dari dalam perut Icha. Lalu,
“ Oh iya Lexs, ngomong-ngomong kamu udah pernah belum begituan sama wanita hamil ?, ” ucap Icha membuatku kaget.
“ Wah… kog kamu tanyanya gitu Cha? aku belum pernah sih Cha, emangnya
begituan sama wanitta hamil enak apa Cha ?, ” jawabku sekaligus
bertanya.
“ Belum tau nih orang, perlu kamu ketahui ya Lexs, kalau begituan tuh
paling enak sama cewek hamil, enak banget hlo lexs, ” jawab Icha.
Belum sempat aku menjwab, Icha menimpa lagi,
“ Oh iya, aku bilang gini karena aku tahu dari suami dan
brondong-brondong aku Lexs, hhe… ” ucap Icha yang membuat aku tersentak
tambah kaget.
“ Hemmm… begitu yah…, ” jawabku singkat.
Aku menjawab seolah-olah biasa saja, padahal pada saat itu aku sudah merasa agak horny,
“ Kog kamu jawabnya gitu doing sih Lexs, emangnya kamu nggak
pinginmau nyobain apa Lex?, ” ucap Icha sedikit pemasaran kepadaku
karena tanggapanku hanya sepertin itu saja.
Mendengar tanggapanku yang seolah-olah biasa saja, tidak kusangka
pada saat itu Icha membuka ke atas long dressnya. Alhasil terlihatlah
paha putih mulus dengan sedikit lemak di sisi-sisi pahanya beserta
terlihat sedikit celana dalamnya yang terlihat gembul itu. Pada saat itu
akupun terdiam sejenak.
Setelah itu aku-pun meraih kepala Icha dengan kedua tanganku dan menatapnya sambil berkata,
“ Cha, coba deh kamu ngerti dikit, aku bukannya tidak mau menerima
tawaran kamu yang mengiurkan ini, namun kamu harus tahu sikon (situasi
dan kondisi) dan ingat kita ini lagi dirumah siapa?, ” ucapku.
Belum sempat Icha menjawab aku-pun menimpa perkataanku lagi,
“ Coba aja kalau kita berada dalam sikon yang tepat, tanpa berfikri
panjang pasti aku tidak akan menolak tawaran kamu, ” ucapku mencoba
menenangkan suasana yang semakin Hot itu.
Sebagai seorang EO aku harus aku harus professional, karena tujuan
kami datang ke rumah RH untuk urusan Job, jadi aku harus menjunjung
tinggi profesionalisme. Lanjut,
“ Iya aku faham maksud kamu lex, namun kamu harus tahu lex, bahwa RH
ini termasuk dalam kategori cewek yang suka sex’s bebas, so, dia tidak
akan marah kalau kita ML di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang
lain selain RH…, ” ucap Icha mencoba merayu dan menyakinkanku lagi agar
aku mau ML denganya.
Saat itu dia mencoba meyakinkan aku sambil perlahan mengangkat kaos
yang aku pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting aku sambil
memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah.
Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan
perlakuannya yang mencoba merangsangku, aku semakin yakin akan situasi
yang ada.
Aku pun mulai berani untuk meraba dada Icha yang besar tanpa membuka
pakaian yang melekat di tubuhnya. Icha pun bertambah liar dengan
menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan aku yang sudah menegang
sejak tadi. Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan
kiri aku pun bergerak ke bawah sambil membiarkan tangan kanan aku untuk
tetap berada di atas dan Icha pun mendesah.
Sampai di tempat yang aku tuju, tangan kiri aku pun meraba dari luar
celana dalam Icha, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu
bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama.
Kami pun terlihat sudah semakin berkeringat. Kemudian tangan yang berada
di daerah sensitif Icha pun sepertinya mulai aktif.
Aku melihat pada saat itu Icha mjulai melepas celana dalamnya, dan
aku merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapih.
Icha pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan aku dan
mengocok-ngocoknya perlahan. Aku yang penasaran ingin melihat kewanitaan
wanita hamil, pada saat itu aku menghentikan ciuman kami.
Lalu setelah itu aku turun ke arah kewanitaan Icha yang duduk di
sofa, Ternyata tebakan aku benar, liang kewanitaan Icha yang lebat
ternyata benar-benar tertata rapih. Aku pun mulai tergiur untuk
merasakan bibir kewanitaan itu dengan mulai mejilatinya secara lembut,
“ Oughhh… Lexs… Sssss… Aghhh… kamu pintar Lex…! Truuss… Lexs, enak
lexs… Aghhh… ” dari ucapan dan desahan Icha terlihatbahwa dia sudah
tidak bisa mengontrol birahinya lagi.
Icha meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata
kemaluan aku. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, aku pun
merubah posisi menjadi 69. Aku di bawah dan Icha di atas. Ternyata benar
kata orang, kemaluan orang yang sedang hamil itu gurih rasanya.
Kira-kira sekitar 10 menit berlalu, kini kami-pun berganti posisi dengan
posisi 69,
“ Lexs… please… Masukin sekarang sayang, Oughhh…. ” pinta Icha yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.
Mendengar itu aku tidak langsung menuruti, tetapi aku tetap saja
mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya
yang sudah mengkilap karena basah,
“ Ughhh… Ssssss… Aghhhh… Lex…, kamu jahat, ” teriak Icha diikuti dengan melelehnya lendir kawin Icha.
Saat itu kurasakan lendir kawin Icha keluar cukup banyak dari liang
senggama Icha, hal itu yang menandakan Icha sudah mencapai klimaks-nya.
Aku jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa.
Senjata kejantanan aku yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Icha.
Karena klimaks-nya, Icha mengulum kemaluan aku hingga menjadi merah.
Lalu dengan bantuan tangan, aku masukkan kembali senjata aku itu ke dalam mulut Icha sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya,
“ Auw… ” teriakku.
Aku berteriak karena batang kemaluan aku tergigit Icha, lalu,
“ Kamu nakal ya Cha…?, ” ucapku sambil menarik batang kejantananku dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke Kewaintaan Icha.
Saat itu aku tidak langsung memasukkannya, namun aku memulai dengan
memainkannya terlebih dahulu di bibir Kewanitaan-nya sampai Icha sendiri
yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan aku dapat langsung masuk,
tetapi tetap saja aku tahan agar tidak masuk,
“ Lex…, kamu jahat, ” ucap Icha kesal.
“ Habis kamu duluan yang mulai sih, ” jawabku.
Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang
mengawasi, yaitu RH yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami
dengan mengunakan daster tanpa Bra. Pemandangan itu kami ketahui karena
daster RH sudah ada di bawah kakinya. Karena aku merasa sudah tidak
tahan, akhirnya aku mulai memasukkan kejantananku.
Saat itu aku memasukan kejantanaku perlahan tapi pasti ke liang
senggama Icha. Perlu para pembaca ketahui, bahwa memasukan kejantanan
pada kewanitaan wanita hamil itu hampir sama susahnya, awalnya sulit
namun lama-kelamaan walaupun sempit dan karena Icha-pun meminta agar aku
terus memasukan kejantanaku pada akhirnya ya masuk juga,
“ Aghhh… Oughhh… Sssssshhh…, ” teriak Icha dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.
Ternyata liang kewanitaan orang yang sedang hamil itu lebih hangat
dibandingkan kemaluan wanita normal. Karena sempit dan hangatnya liang
senggama Icha, membuat aku tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan
Icha tidak terlalu lincah, tetapi tetap saja rasanya lebih asyik dari
liang kemaluan wanita yang tidak hamil.
Kira-kira sekitar 15 menit Icha mengoyang kejantananku dengan perlahan namun nikmat,
“ Cha… aku mau keluar nih… Oughhh.. Ssss…, ” ucapku ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.
“ Aku… keluarkan di mana Say…?, ” tanyaku menambahkan.
“ Terserah kau saja Lex, ” jawab Icha yang ternyata juga sudah orgasme kembali.
Akhirnya karena lebih enak, aku keluarkan cairan panas itu di dalam Kewanitaan-nya,
“ Crottttt… Crottt… Crottt… Crottt, ” tersemburlah spermaku di dalam liang senggama Icha.
“ Oh gini yah ternyata kalian !!?!! bisa-bisanya kalian di sini curi start dulu yah… ?, ” ucap RH yang membuka pembicaraan.
“ Abis kita udah nggak tahan Mba, ” jawab Icha.
“ Trus gimana proyek ultah-ku…?, ” tanya RH sambil memakai dasternya
kembali yang tadi dilepaskan ke bawah, karena RH dari tadi menyaksikan
pergulatan kami sambil bermasturbasi.
“ Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal
kucuran dananya saja, konsepnya sudah Alex susun kok, ” jawab Icha
sambil menahan aku untuk mengeluarkan kejantanan aku dari liang
senggamanya.
“ Ooo…, ok aku percaya…, ” ucap RH.
“ Tapi biar Alex istirahat dong…! Masa kamu monopoli sendiri itu
peler (penis), ” jawab RH sambil mengambil wine yang ada di mini bar,
lalu duduk di sana, memperhatikan kami yang akhirnya mengambil pakaian
kami masing-masing.
“ Lex…, kamu besok bisa ambil dananya di sini…, ” kata RH.
“ Lo nggak mau nyobain punyanya Alex…?, Ntar nyesel hloh Mba’…?, ” ucap Icha.
“ Jangan sekarang deh, abis tanggung, sebentar lagi Bapak mau jemput gue…, ” jawab RH.
“ Ooo…, ” jawab Icha yang sepertinya mengetahui bahwa RH kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.
“ Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu, biar besok si Alex saja yang datang ke sini sendiri…, ” kata Icha.
Aku yang dari tadi diam saja hanya manggut tanda setuju untuk datang lagi esok.
“ Tapi besok kamu datangnya malam saja ya, ” pinta RH.
“ Ooo…, sekalian kamu cobain ya…?, ” pancing Icha sambil tersenyum.
“ Apa kamu mau ikutan Cha…?, ” tanya RH.
“ Nggak ah, abis main sama loe harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi, ” ucap icha.
“ Kalau dokter gue bilang nggak apa-apa sich gue ok aja, tapi kalau
kebanyakan digenjot nanti bocor lagi, ” kata Icha sambil tertawa.
“ Ya udah nggak papa, tapi kamu pasti datang kan Lex…?, ” tanya RH.
“ Ya…, ” jawabku singkat.
“ Ya sudah kita cabut ya…?, ” ucap Icha ke RH.
“ Ya, ok lah…, ”
“ Bye, Lex jangan lupa ya atau kontrak kita batal nich, ” sambil mencubit daguku.
Begitulah kisahku dengan Icha wanita hamil yang penuh birahi ituuntuk
cerita Sex-ku dengan RH lain kali aja yah kalau aku udah sempet
nulisnya. Bey maniaker’s .Selesai.
No comments:
Post a Comment