Apa kabar para pembaca, semoga kalian semua sehat selalu. Perkenalkan
namaku Riki, aku akan menceritakan pengalaman sex pribadiku di situs
dewasa ini. Kisah Sex-ku ini terjadi ketika aku masih berumur 16 tahun
dan aku masih duduk dibangku 2 SMA. Jadi ini telah terjadi tahun yang
lalu, dimana pada waktu itu sedang dirawat di rumah sakit untuk beberapa
hari karena aku sakit gejala Demam Berdarah/DB. Jujur saja dalam urusan
percintaan, khususnya untuk hubungan sex aku sama sekali belum
memiliki pengalaman sama sekali. Aku tidak menyangka bisa melakukan
hubungan sex seperti ini dan ini adalah pertama kalinya aku melakukan
hubungan Sex dengan seorang wanita, alis melepas perjaka-ku.
Panggil saja nama wanita ini Galuh ( nama samaran ), Galuh ini ialah
seorang wanita yang berprofesi sebagai perawat di rumah sakit dimana aku
dirawat waktu itu. Pada saat itu aku mengalami gejala pengakit Demam
berdarah/ DB, karena penyakit itu maka aku diwajibkan dirawat di Rumah
sakit selama beberapa hari. Beberapa hari ketika aku dirawat, Galuh-lah
yang selalu merawatku dengan baik dan ramah. Kedua Orang tuaku terlalu
sibuk dengan usaha keluarga kami, sehingga selama aku berada di rumah
sakit, aku sering sendiri. Tapi disela kesendirianku itu teman-temanku
sesekali menjenguk aku juga.
BY www.premier188.com
AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA !
NO BOT 1000% (FAIRPLAY)
Menang berapapun kami bayar !
Kami Menyediakan Beberapa jenis Permainan:
-SportBook/Bola
1.SBObet.
2.MAXbet.
-Poker Online
1.Poker
2.Domino
3.Bandar Ceme
4.Capsa Susun
5.Ceme Keliling
-Live Casino
1.Baccarat
2.Roulette
3.Sic Bo
4.BlackJack
-Isin 4D
1.SGP (Potongan 2a30%. 3a59%. 4a65%)
2. Isin 4D
-TangkasNet
1.TangkasNet (MM)
Kami Juga Menyediakan Bonus Seperti :
-Bonus first deposit 15% (sportbook)
-Bonus CashBack 6%
-Bonus Rollingan Casino 0.7%
-Bonus rollingan sportbook 0,25% x 3
Syarat & Ketentuan Berlaku
Tidak Perlu Takut & Tidak Perlu Ragu Karena Kami Agen Taruhan Online
bonafid & Profesional
YUK SEGERA GABUNG DI WEBSITE KAMI !!
WWW.PREMIER188.com
Untuk Info Lebih lanjut Silahkan Hub :
CS PREMIER188
BBM : D8A4BF4A
WA : +639772793847
LINE : premier188
YM : premier188@yahoo.com
Sampai pada akhirnya pada waktu itu aku keadaanku sudah mulai membaik.
Karena kondisiku sudah mulai membaik maka aku-pun sudah bisa sedikit
melakukan aktifitas ringan seperti, aku bisa duduk sendiri di temapt
tidur, dan bisa berdiri sendiri walaupun belum bugar ketika aku sehat.
Sebelumnya aku tidak bisa apa-apa, jangankan untuk berdiri, untuk
bergerak sedikit saja rasanya sangat berat dan lemas. Siang hari itu
cuaca terasa agak panas, dan pengap. Padahal ruang kamarku sudah
difasilitasi dengan AC, dan menurutku, kamar itu cukup luas untuk aku
yang menempati kamar itu sendiri. Waktu itu sungguh terasa panas dan aku
merasa badanku terasa lengket. Mungkin itu semua karena aku tidak mandi
dalam beberapa hari.hhe.
Bisa dimaklumilah para pembaca, aku tidak mandi karena dokter belum
mengijinkan aku untuk mandi sampai aku benar-benar sembuh. Ketika itu
aku memencet bel yang berada disamping tempat tidurku untuk memanggil
perawat kesayanganku . Tidak lama kemudian, datanglah Mba Galuh yang
perawat cantik yang senantiasa setia melayani dan merawatku dengan baik.
Masuklah Mba Galuh ke kamarku,
” Ada apa Dek ? ” tanyanya ramah sembari tersenyum manis padaku.
Badannya yang sintal dan agak membungkuk sambil memeriksa suhu badanku
membuat aku dapat melihat bentuk payudaranya yang terlihat montok dan
kencang sekali.
“ Mba badanku lengket semua nih Mba, sudah lama aku tidak mandi nih. aku
mau tanya Mba, apakah hari ini aku sudah boleh mandi Mba ? ” , tanyaku.
Selama aku dirawat sebelumnya aku emmang memang sering sekali berbincang
dengan perawat cantik yang satu ini. Dia masih muda, kurang lebih
usianya 2 atau 3 tahun diatasku saat itu. Wajahnya yang khas itupun
terlihat sangat cantik, seperti orang pakistan kalau dilihat sekilas.
“ Ouh, begitu. Tapi aku tidak berani kasih jawabannya sekarang Dek. Mba
musti tanya dulu sama P.Dokter apa adek sudah boleh mandi apa belum ” ,
jelasnya ramah.
Mendengar kalimatnya untuk memandikan, aku merasa darahku seolah
berdesir keatas otak semua. Pikiran kotorku membayangkan seandainya
benar Mba Galuh mau memandekan dan menggosok-gosok sekujur badanku.
Tanpa sadar aku terbengong sejenak, dan batang penisku berdiri dibalik
celana pasien rumah sakit yang tipis itu.
“ Ihh, kamu nakal deh mikirnya. Kok pake ngaceng segala sih, pasti mikir yang ngga-ngga ya. hi hi hi ” ucapnya,
Mba Galuh ternyata melihat reaksi yang terjadi pada penisku yang memang
harus kuakui sempat mengeras sekali tadi. Aku cuma tersenyum menahan
malu dan menutup bagian bawah badanku dengan selimut,
“ Ngga kok Mba, cuma spontanitas aja. Ngga mikir macem-macem kok ” , elakku sambil melihat senyumannya yang semakin manis itu.
“ Hmm, kalau memang kamu mau merasa gerah karena badan terasa lengket
Mba bisa mandiin kamu, kan itu sudah kewajiban Mba kerja disini. Tapi
Mba bener-bener ngga berani kalau P.Dokter belum mengijinkannya ” ,
lanjut Mba Galuh lagi seolah memancing gairahku.
“ Ngga apa-apa kok Mba, aku tahu Mba ngga boleh sembarangan ambil keputusa ” jawabku serius,
aku tidak mau terlihat nakal dihadapan perawat cantik ini. Lagi pula
aku belum pengalaman dalam soal memikat Perempuan. Mba Galuh masih
tersenyum seolah menyimpan hasrat tertentu, kemudian dia mengambil bedak
yang ada diatas meja disamping tempat tidurku.
” Dek, Mba bedakin aja yah biar ngga gerah dan terasa lengket ” ,
lanjutnya sambil membuka tutup bedak itu dan melumuri telapak tangannya
dengan bedak.
Aku tidak bisa menjawab, jantungku rasanya berdebar kencang. Tahu-tahu,
dia sudah membuka kancing pakaianku dan menyingkap bajuku. Aku tidak
menolak, karena dibedakin juga bisa membantu menghilangkan rasa gerah
pikirku saat itu. Mba Galuh kemudian menyuruhku membalikkan badan,
sehingga sekarang aku dalam keadaan tengkurap diatas tempat
tidur.Tangannya mulai terasa melumuri punggungku dengan bedak, terasa
sejuk dan halus sekali. Pikiranku tidak bisa terkontrol, sejak dirumah
sakit, memang sudah lama aku tidak membayangkan hal-hal tentang sex,
ataupun melakukan onani sebagaimana biasanya aku lakukan dirumah dalam
keadaan sehat.
Penisku benar-benar tegang dan mengeras tertimpa oleh badanku sendiri
yang dalam keadaan tengkurap. Rasanya ingin kugesek-gesekkan penisku di
permukaan tempat tidur, namun tidak mungkin kulakukan karena ada Mba
Galuh saat ini. imajinasiku melayang jauh, apalagi sesekali tangannya
yang mungil itu meremas pundakku seperti sedang memijat. Terasa ada
cairan bening mengalir dari ujung penisku karena terangsang. Beberapa
saat kemudian Mba Galuh menyuruhku membalikkan badan. Aku merasa
canggung bukan main, karena takut dia kembali melihat penisku yang
ereksi.
“ Iya Mba… ” , jawabku sambil berusaha menenangkan diri,
Akupun membalikkan badanku.Kini kupandangi wajahnya yang berada begitu
dekat denganku, rasanya dapat kurasakan hembusan nafasnya dibalik hidung
mancungnya itu. Kucoba menekan perasaan dan pikiran kotorku dengan
memejamkan mata.Sekarang tangannya mulai membedaki dadaku, jantungku
kutahan sekuat mungkin agar tidak berdegup terlalu kencang. Aku
benar-benar terangsang sekali, apalagi saat beberapa kali telapak
tangannya menyentuh putingku.
“ Ahh, geli dan enak banget ” , pikirku.
“ Wah, kok jadi keras ya ? he he he ” , aku kaget mendengar ucapannya ini.
“ Ini lOuh, putingnya jadi keras… kamu terangsang ya ? ” Mendengar ucapannya yang begitu vulgar, aku benar-benar terangsang.
Penisku langsung berdiri kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya.
Tapi aku tidak berani berbuat apa-apa, cuma berharap dia tidak melihat
kearah penisku. Aku cuma tersenyum dan tidak bicara apa-apa. Ternyata
Mba Galuh semakin berani, dia sekarang bukan lagi membedaki badanku,
melainkan memainkan putingku dengan jari telunjuknya. Diputar-putar dan
sesekali dicubitnya putingku.
“ Ahh, geli Mba. Jangan digituin ” , kataku menahan malu. “ Kenapa ?
Ternyata cowok bisa terangsang juga yah kalau putingnya dimainkan gini ”
,
Lanjutnya sambil melepas jari-jari nakalnya.Aku benar-benar kehabisan
kata-kata, dilema kurasakan. Disatu sisi aku ingin terus dekerjain oleh
Mba Galuh , satu sisi aku merasa malu dan takut ketahuan orang lain yang
mungkin saja tiba-tiba masuk.
“ Dek Riki sudah punya pacar ? ” , tanya Mba Galuh kepadaku.
” Belum Mba ” , jawabku berdebar,
Karena membayangkan ke arah mana dia akan berbicara.
” Dek Riki, pernah main sama cewek ngga ? ” , tanyanya lagi.
” Belum Mba ” jawabku lagi.
“ hi… hi… hi… masa ngga pernah main sama cewek sih ” , lanjutnya centil.
Aduh pikirku, betapa bodOuhnya aku bisa sampai terjebak olehnya.
Memangnya “ main ” apaan yang aku pikirkan barusan. Pasti dia berpikir
aku benar-benar “ nakal ” pikirku saat itu.
” Pantes deh, de Riki dari tadi Mba perhatiin ngaceng terus, Dek Riki mau main-main sama Mba ya ? ”
Upsss…. birahikuku langsung bergolak. Aku cuma terbengong-bengong. Belum
sempat aku menjawab, Mba Galuh sudah memulai aksinya. Dicumbuinya
dadaku, diendus dan ditiup-tiupnya putingku. Terasa sejuk dan geli
sekali, kemudian dijilatnya putingku, dan dikulum sambil memainkan
putingku didalam bibirnya dengan lidah dan gigi-gigi kecilnya.
” Ahh, geli Mba ” rintihku keenakan.
Kemudian dia menciumi leherku, kupingku, dan akhirnya bibirku. Awalnya
aku cuma diam saja tidak bisa apa-apa, setelah beberapa saat aku mulai
berani membalas ciumannya. Saat lidahnya memaksa masuk dan menggelitik
langit-langit bibirku, terasa sangat geli dan enak, kubalas dengan
memelintir lidahnya dengan lidahku. Kukulum lidahnya dalam-dalam dan
mengulum lidahnya yang basah itu. Sesekali aku mendorong lidahku kedalam
bibirnya dan terkulum oleh bibirnya yang merah tipis itu. Tanganku
mulai berani, mulai kuraba pinggulnya yang montok itu. Namun, saat aku
mencoba menyingkap rok seragam perawatnya itu, dia melepaskan diri.
” Jangan di sini Dek, ntar kalau ada yang tiba-tiba masuk bisa gawat ” , ujarnya.
Tanpa menunggu jawabanku, dia langsung menuntunku turun dari tempat
tidur dan berjalan masuk ke kamar mandi yang terletak disudut kamar.Di
dalam kamar mandi, dekuncinya pintu kamar mandi. Kemudian dia
menghidupkan kran bak mandi sehingga suara deru air agak merisik dalam
ruang kecil itu. Tangannya dengan tangkas menanggalkan semua pakaian dan
celanaku sampai aku telangjang bulat. Kemudian dia sendiripun melepas
topi perawatnya, digantungnya di balik pintu, dan melepas beberapa
kancing seragamnya sehingga aku sekarang dapat melihat bentuk sempurna
payudaranya yang kuning langsat dibalik BH-nya yang berwarna hitam.
Kami pun melanjutkan cumbuan kami, kali ini lebih panas dan berbirahiku.
Aku belum pernah berciuman dengan Perempuan, namun Mba Galuh
benar-benar pintar membimbingku. Sebentar saja sudah banyak jurus yang
kepelajari darinya dalam berciuman. Kulumat bibirnya dengan penuh
birahi. Penisku yang berdiri tegak kudekatkan kepahanya dan
kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun makin nekat meremas dan
membuka BH-nya. Kini dia sudah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi
puting susunya, kukulum dan memainkannya dengan lidah dan sesekali
menggigitnya.
“ Yes, enak… ouh geli Rik, ah… kamu pinter banget sih ” , desahnya
seolah geram sambil meremas rambutku dan membenamkannya ke dadanya.
Kini tangannya mulai meraih penisku, digenggamnya. Tersentak aku
dibuatnya. Genggamannya begitu erat, namun terasa hangat dan nikmat. Aku
pun melepas kulumanku di putingnya, kini kududuk diatas closet sambil
membiarkan Mba Galuh memainkan penisku dengan tangannya. Dia jongkok
mengahadap selangkanganku, dikocoknya penisku secara perlahan dengan
kedua tangannya.
“ Ahh, enak banget Mba… asik… ahh… ahh… ” , desahku menahan agar tidak menyemburkan spermaku cepat-cepat.
Kuremas payudaranya saat dia terus mengocok penisku, sekarang kulihat
dia mulai menyelipkan tangan kirinya diselangkannya sendiri,
digosok-gosoknya tangannya ke arah memeknya sendiri. Melihat aksinya itu
aku benar-benar terangsang sekali. Kujulurkan kakiku dan ikut memainkan
memeknya dengan jempol kakiku. Ternyata dia tidak mengelak, dia malah
melepas celana dalamnya dan berjongkok tepat diatas posisi kakiku.
Kami saling melayani, tangannya mengocok penisku pelan sambil
melumurinya dengan ludahnya sehingga makin licin dan basah, sementara
aku sibuk menggelitik memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu keriting itu
dengan kakiku. Terasa basah dan sedekit becek, padahal aku cuma
menggosok-gosok saja dengan jempol kaki.
“ Yes… ah… nakal banget kamu Rik… em, em, eh… enak banget ” , desahnya keras.
Namun suara cipratan air bak begitu keras sehingga aku tidak khawatir
didengar orang. Aku juga membalas desahannya dengan keras juga
” Mba Galuh , kulumin penis aku dong… please… aku kepingin banget ” ,
pintaku karena memang sudah dari tadi aku mengharapkan kuluman mulutnya
di penisku seperti adegan film porno yang biasa kutonton.
” Ih… kamu nakal yah ” , jawabnya sambil tersenyum.
Tapi ternyata dia tidak menolak, dia mulai menjilati kepala penisku yang
sudah licin oleh cairan pelumas dan air ludahnya itu. Aku cuma bisa
menahan nafas, sesaat gerakan jempol kakiku terhenti menahan kenikmatan
yang sama sekali belum pernah kurasakan sebelumnya.Dan tiba-tiba dia
memasukkan penisku ke dalam bibirnya yang terbuka lebar, kemudian
dekatupnya bibirnya sehingga kini penisku terjepit dalam bibirnya,
dikulumnya sedekit batang penisku sehingga aku merasa sekujur badanku
serasa mengejang, kemudian ditariknya penisku keluar.
“ Ahh… ahh… ” , aku mendesah keenakkan setiap kali tarikan tangannya dan
bibirnya untuk mengeluarkan penisku dari jepitan bibirnya yang manis
itu.
Kupegang kepalanya untuk menahan gerakan tarikan kepalanya agar jangan
terlalu cepat. Namun, kuluman dan jilatannya sesekali disekeliling
kepala penisku didalam bibirnya benar-benar terasa geli dan nikmat
sekali.Tidak sampai diulang 10 kali, tiba-tiba aku merasa getaran di
sekujur batang penisku. Kutahan kepalanya agar penisku tetap berada
dsidalam bibirnya. Seolah tahu bahwa aku akan segera keluar , Mba Galuh
mengkulum semakin kencang, dikulum dan terus dikulumnya penisku.
Terasa agak perih, namun sangat enak sekali.
“ Ahhh… ahhh… Ahh… ahh… ” , teriakku mendadak dikocok cairan sperma yang
sangat kental dan banyak karena sudah lama tidak dekeluarkan itu
kedalam mulut Mba Galuh .
Dia terus memngkulum dan menelan spermaku seolah menikmati cairan yang
kusemburkan itu, matanya merem-melek seolah ikut merasakan kenikmatan
yang kurasakan. Kubiarkan beberapa saat penisku dekulum dan dijilatnya
sampai bersih, sampai penisku melemas dan lunglai, baru dilepaskannya
kulumannya. Sekarang dia duduk di dinding kamar mandi, masih mengenakan
pakaian seragam dengan kancing dan BH terbuka, ia duduk dan mengangkat
roknya ke atas, sehingga kini memeknya yang sudah tidak ditutupi celana
dalam itu terlihat jelas olehku.
Dia mebuka lebar pahanya, dan digosok-gosoknya memeknya dengan jari-jari
mungilnya itu. Aku cuma terbelalak dan terus menikmati pemandangan
langka dan indah ini. Sungguh belum pernah aku melihat seorang Perempuan
melakukan masturbasi dihadapanku secara langsung, apalagi Perempuan itu
secantik dan semanis Mba Galuh . Sesaat kemudian penisku sudah mulai
berdiri lagi, kuremas dan kukocok sendiri penisku sambil tetap duduk di
atas toilet sambil memandang apa yang dilakukan Mba Galuh .
Desahannya memenuhi ruang kamar mandi, diselingi deru air bak mandi
sehingga desahan itu menggema dan terdengar begitu menggoda. Saat
melihat aku mulai ngaceng lagi dan mulai mengocok penis sendiri, Mba
Galuh tampak semakin terangsang juga. Tampak tangannya mulai menyelip
sedekit masuk kedalam memeknya, dan digosoknya semakin cepat dan cepat.
Tangan satunya lagi memainkan puting susunya sendiri yang masih mengeras
dan terlihat makin mancung itu.
“ Ihh, kok ngaceng lagi sih… belum puas ya… ” , goda Mba Galuh sembaril mendekati diriku.
Kembali digenggamnya penisku dengan menggunakan tangan yang tadi baru
saja dipakai untuk memainkan memeknya. Cairan memeknya di tangan itu
membuat penisku yang sedari tadi sudah mulai kering dari air ludah Mba
Galuh , kini kembali basah. Aku mencoba membungkukkan badanku untuk
meraih memeknya dengan jari-jari tanganku, tapi Mba Galuh menepisnya.
” Ngga usah, biar cukup Mba aja yang puasin kamu… hehehe ” , agak kecewa aku mendengar tolakannya ini.
Mungkin dia khawatir aku memasukkan jari tanganku sehingga merusak
selaput darahnya pikirku, sehingga aku cuma diam saja dan kembali
menikmati permainannya atas penisku untuk kedua kalinya dalam kurun
waktu 15 menit terakhir ini.Kali ini aku bertahan cukup lama, air bak
pun sampai penuh sementara kami masih asyik bermain di dalam sana.
Dikulum-kulum, dan sesekali dikocoknya penisku dengan cepat, benar-benar
semua itu membuat badanku terasa letih dan basah oleh peluh keringat.
Mba Galuh pun tampak letih, keringat mengalir dari keningnya, sementara
bibirnya terlihat sibuk mengkulum penisku sampai pipinya terlihat
kempot. Untuk beberapa saat kami berkonsentrasi dengan aktifitas ini.
Mba Galuh sunggu hebat pikirku, dia mengulum penisku, namun dia juga
sambil memainkan memeknya sendiri.
Setelah beberapa saat, dia melepaskan kulumannya.Dia merintih,
“ Ah… ahh… ahh… Mba mau keluar Rik, Mba mau keluar ” , teriaknya sambil mempercepat gosokan tangannya.
” Sini Mba, aku mau menjilatnya ” , jawabku spontan, karena teringat
adegan film porno dimana pernah kulihat prianya menjilat memek Perempuan
yang sedang orgasme dengan berbirahiku.Mba Galuh pun berdiri di
hadapanku, dicondongkannya memeknya ke arah bibirku.
” Nih… cepet kulum Rik, kulum… ” , desahnya seolah memelas.
Langsung kukulum memeknya dengan kuat, tanganku terus mengocok penisku.
Aku benar-benar menikmati pengalaman indah ini. Beberapa saat kemudian
kurasakan getaran hebat dari pinggul dan memeknya. Kepalaku
dibenamkannya ke memeknya sampai hidungku tergencet diantara bulu-bulu
jembutnya. Kukulum dan kukulum sambil memainkan lidahku di seputar
kelentitnya.
“ Ahh… ahh… ” , desah Mba Galuh disaat terakhir berbarengan dengan cairan hangat yang mengalir memenuhi hidung dan bibirku,
Sebenarnya hampir muntah aku dibuatnya saking banyaknya cairan yang
keluar dan tercium bau amis itu.Kepalaku pusing sesaat, namun rangsangan
benar-benar kurasakan bagaikan gejolak pil ekstasi saja, tak lama
kemudian akupun orgasme untuk kedua kalinya. Kali ini tidak sebanyak
yang pertama cairan yang keluar, namun benar-benar seperti membawaku
terbang ke langit ke tujuh. Kami berdua mendesah panjang, dan saling
berpelukkan. Dia duduk diatas pangkuanku, cairan memeknya membasahi
penisku yang sudah lemas.
Kami sempat berciuman beberapa saat dan meninggalkan beberapa pesan
untuk saling merahasiakan kejadian ini dan membuat janji dilain waktu
sebelum akhirnya kami keluar dari kamar mandi. Dan semuanya masih dalam
keadaan aman-aman saja.Mba Galuh , adalah Perempuan pertama yang
mengajariku permainan sex. Sejak itu aku sempat menjalin hubungan gelap
dengan Mba Galuh selama hampir 2 tahun, selama SMA aku dan dia sering
berjanji bertemu, entah di motel ataupun di tempat kosnya yang sepi.
Keperjakaanku tidak hanya kuberikan kepadanya, tapi sebaliknya
keperawananya Mba Galuh-pun akhirnya kurenggut setelah beberapa kali
kami melakukan pertemuan.
Kini aku sudah kuliah di luar kota, sementara Mba Galuh masih kerja di
Rumah sakit itu. Aku jarang menanyakan kabarnya, lagi pula hubunganku
dengannya tidak lain hanya sekedar saling memuaskan kebutuhan sex.
Konon, katanya dia sering merasa horny menjadi perawat. Begitu pula
pengakuan teman-temannya sesama perawat. Aku bahkan sempat beberapa kali
bercinta dengan teman-teman Mba Galuh . Sungguh pengalaman yang
mengesankan ketika aku dirawat di rumah sakit, benar-benar membawa
pengalaman indah bagi hidupku, paling tidak masa mudaku benar-benar
nikmat. Mba Galuh , benar-benar menurutku.
No comments:
Post a Comment