Di sebuah Bank sing wanita yang bernama Rosa ini adalah salah seorang
manager bagian pembehandaraan. Usia Rosa 32 tahun, dia adalah wanita
berdarah Sunda. Status Rosa saat ini sudah tidak singgle lagi, dia sudah
mempunyai anak 1laki-laki dan dia telah bersuami. Bebicara tentang
gambaran Rosa adalah sebagai berikut, tubuh langsing tinggi badan 160
cm, dan dengan berat 48 kg.
Rosa ini mempunyai kulit kuning langsat, berwajah cantik khas sunda.
Selain canrik Wanita yang bernama Rosa ini mempunyai bentuk dan ukuran
payudara yang tidak terlalu besar, walaupun dia sudah mempunyai anak
namun payudaranya masih terlihat sangat padat dan kencang sekali.
Ditambah lagi bentuk tubuhnya masih singset sekali layaknya seorang
remaja yang masih segar dan menggairahkan.
Pada saat itu Rosa dan Bryan ( atasan Rosa ) pergi ke Jogja untuk
bertemu beberapa nasabah besar . Sesampainya di Jogja Rosa dan
Bryan-puncheck in di hotel yang sudah di Booking sebelumnya. Setelah
mereka Check-in, maka Bryan dan Rosa-pun langsung mengadakan kunjungan
pada beberapa nasabah yang berlangsung sampai dengan setelah Dinner.
Seusai selesai acara dengan beberapa nasabah tadi, Bryan-punkembali ke
hotel bersama salah satu para nasabah wanita yang bernama Fani. Pada
saat Fani dan Bryan melanjutkan acara mereka Di Bar untuk sekedar minum
dan mengobrol saja. Pada awalnya Rosa diajak oleh Bryan, namun karena
saat itu Rosa merasa sangat lelah, dan lagi Rosa tidak enak bila nanti
mengganggu acara mereka, maka Rosa-pun kembali lebih dulu kembali ke
kamar hotel untuk istirahat.
Menjelang tengah malam, pada saat itu Rosa tiba-tiba terbangun dari
tidurnya. Rosa terbangun dikarenakan pada saat itu dia merasa tempat
tidurnya bergoyang-goyang dan dia mendengar suara-suara aneh dikamarnya.
Dengan perlahan-lahan Rosa membuka matanya untuk dan mengintip dari
balik selimutnya bermaksud melihat apa yang sedang terjadi. Ketika dia
mengintip, didalam hatinya sanagt terkejut, karena pada saat itu
ternyata Bryan dan Fani sedang bergerumul di ranjang kamar hotel dimana
disitu adalah tempat tidur Rosa. Saat itu Fani yang bertubuh mungil itu,
berposisi di atas Bryan seperti layaknya penunggang kuda. Dengan naik
turunya pantat Fani, saat itu Fani-pun mendesah liar tapi agak tertahan,
BY www.premier188.com
AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA !
NO BOT 1000% (FAIRPLAY)
Menang berapapun kami bayar !
Kami Menyediakan Beberapa jenis Permainan:
-SportBook/Bola
1.SBObet.
2.MAXbet.
-Poker Online
1.Poker
2.Domino
3.Bandar Ceme
4.Capsa Susun
5.Ceme Keliling
-Live Casino
1.Baccarat
2.Roulette
3.Sic Bo
4.BlackJack
-Isin 4D
1.SGP (Potongan 2a30%. 3a59%. 4a65%)
2. Isin 4D
-TangkasNet
1.TangkasNet (MM)
Kami Juga Menyediakan Bonus Seperti :
-Bonus first deposit 15% (sportbook)
-Bonus CashBack 6%
-Bonus Rollingan Casino 0.7%
-Bonus rollingan sportbook 0,25% x 3
Syarat & Ketentuan Berlaku
Tidak Perlu Takut & Tidak Perlu Ragu Karena Kami Agen Taruhan Online
bonafid & Profesional
YUK SEGERA GABUNG DI WEBSITE KAMI !!
WWW.PREMIER188.com
Untuk Info Lebih lanjut Silahkan Hub :
CS PREMIER188
BBM : D8A4BF4A
WA : +639772793847
LINE : premier188
YM : premier188@yahoo.com
“ Ssss…Aggghhh… Ughhh… ”, desah fani tertahan.
Mungkin Fani takut terdengar oleh Rosa ketika dia menahan desahnya yang
nampak tak tertahan dengan nafsu liarnya itu. Ketika itu kedua tangan
Bryan-pun meremas-remas kedua payudara FAni yang kecil tetapi padat
berisi itu. Rosa yang saat itu merasa kagok dan berada dalam posisi yang
serba salah, dia hanya bisa diam dan berpura-puramasih tertidur.
Dalam hati Rosa saat itu mengharapkan agar mereka cepat selesai dan
Bryan segera kembali ke kamarnya, dan jika ini selesai dia bermaksud
akan menegur Bryan dan Fani agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di
kamar Rosa. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Bryan
sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh
siapa pun.
Dari aroma nafas mereka saat itu tercium aroma alkohol oleh Rosa, saat
itu keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Saat itu Rosa berusaha
keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya dia merasa sangat
terganggu dengan gerakan-gerakan sexs dan suara-suara yang ditimbulkan
oleh mereka. Pada saat Rosa mulai terlelap, tiba-tiba dia merasakan
sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya.
Saat itu secara spontan Rosa-pun sangat terkejut dan tubuhnya tiba-tiba
mengejang begitu saja. Karena pada saat dia melihat apa yang dirasakan,
ternyata tangan kanan Bryan sedang mencoba untuk meraba-raba kedua paha
Rosa yang masih tertutup selimut itu. Saat itu Rosa masih berpura-pura
terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Rupanya permainan Bryan dan Fani sudah selesai dan Fani dalam saat itu
keadaan kelelahan serta menikmati kepuasan yang baru didapatnya, lalu
Fani-pun sudah tergolek tidur. Bryan yang masih berada dalam keadaan
telanjang bulat dengan posisi badan setengah tidur disamping Fani.
Dengan posisi bertumpu pada siku-siku tangan kiri, dan tangan kanannya
sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Rosa.
Saat itu Rosa menjadi panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur
Bryan untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia
merasa tidak enak karena pasti akan membuat Bryan malu, karena
dipikirnya Bryan melakukan hal itu lebih disebabkan karena Bryan masih
berada dalam keadaan mabuk.
Sampai pada akhirnya Rosa memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur
dengan harapan Bryan akan menghentikan kegiatannya itu. Akan tetapi
harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan
Bryanangkit dan duduk di samping Rosa. Tangannya menyingkap selimut yang
menutupitubuh Rosa dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam
perlahan,
“ Rosa Akung, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru, sini aku bantu
melepaskan celana dalam kamu, pakai celana dalam disaat tidur itu tidak
baik ”,Ucap Bryan pada Rosa.
Lalu sembari tangannya yang tadi meraba paha atas Rosa bergerak naik dan
memegang tepi celana dalam Rosa, kemudian menariknya dengan
perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Rosa. Badan Rosa
menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Rosa
seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya
dirasakannya berkunang-kunang.
Bryan melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di
tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak
terlalu lebat di antara paha atas Rosa. Jari-jari Bryan membuka satu
persatu kancing daster Rosa,gairahsex.com sambil tangannya bergerak
terus ke atas dan sekarang dia menyingkapkan seluruh selimut yang
menutupi tubuh Rosa.
Dengan tersingkapnya selimut itu maka terlihatlah payudara Rosa yang
membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua. Sekarang
Rosa tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang
panjang dan pantat yang penuh berisi, serta payudara yang kecil padat
dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat
merangsang nafsu birahi Bryan.
Dia sudah tidak sanggup menahan nafsu, Torpedonya yang baru saja
terpuaskan oleh Rosa, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.
Sejak saat itu Bryan bertekad untuk tidak akan membebaskan Rosa. Ia
terlalu berharga untuk di biarkan, Bryan akan menikmati tubuh Rosa
berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Rosa terlalu akung untuk
disimpan oleh Rosa sendiri pikir Bryan.
Bryan mendorong tubuh Rosa dan mulai meremas-remas payudara Rosa yang telah terbuka itu,
“ Dengerin akung, kamu akan aku ajarin bagaimana cara menikmati sesuatu
yang nikmat, asal kamu baik-baik da turuti apa yang akan aku tunjukkan
”, ucap Bryan.
Kesadaran Rosa mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh
gemetar Rosa perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Bryan yang
sedang merangkak di atasnya. Rosa mencoba mendorong badan Bryan sambil
berkata,
“ Bryan, apa yang sedang kau lakukan ini? ,Sadarlah Bryan, aku sudah
bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini! ”, ucap Rosa pada Bryan.
Karena menganggap Bryan berada dalam keadaan mabuk, Rosa mencoba
membujuk dan menggugah kesadaran Bryan. Akan tetapi Bryan yang telah
sangat terangsang melihat tubuh Rosa yang molek halus mulus dan bugil di
depan matanya mana mau mengerti, apalagi Torpedonya telah dalam keadaan
sangat tegang.
“ Woww… So Beautiful !!! Lihat payudaramu akung, padat dan kenyal
sekali pas sekali dengan seleraku. Kamu memang benar-benar pintar
merawat tubuh ”, kata Bryan sambil menekan tubuhnya pada tubuh Rosa.
Rosa berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak
berani terlalu bertindak kasar, karena takut Bryan akan membalas berlaku
kasar padanya. Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada
lagi kemungkinan untuk lari. Sambil menjilat bibirnya Bryan berbaring di
sisi Rosa.
“ Rosa, lebih baik kamu mengikuti kemauanku dengan spermas, kalau tidak
aku akan paksa kamu dan aku perkosa kamu habis-habisan. Kalau kamu
turutin, kamu akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit ”, ucap
Bryan sedikit menggertak Rosa.
Lalu tangannya ditangkupkan di payudara Rosa, sambil meremas-remasnya
dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan
payudara Rosa.
“ Body kamu oke banget! ”, kata Bryan.
“ Coba kamu berputar Rosa! ”, perintah Bryan .
Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Rosa berputar membelakangi
Bryan. Dan dirasakanya tangan Bryan sekarang ada di pantatnya meremas
dan meraba-raba.
Kemudian Bryan menyibakkan rambut Rosa, dan dihirupnya leher Rosa dengan
hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Rosa. Sambil melakukan
hal itu tangan Bryan berpindah menuju kemaluan Rosa.
Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,
“ Kasihan kamu, Rosa, pasti suami kamu tidak tahu cara membahagiakan
kamu? , Tapi tenang aja akung, dengan aku, kamu nggak bakalan bisa lupa
seumur hidup, kamu bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati! ”,
ucap Bryan sembari memutar kembali tubuh Rosa.
Setelah itu Bryan mengambil tangan Rosa dan meletakkannya di kemaluannya
yang telah sangat tegang itu. Ketika merasakan tangannya menyentuh
benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Rosa tersentak, belum
sempat Rosa dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah
ditelentangkan oleh Bryan dan dengan cepat. Kemudian dengan cepat Bryan
telah memposisikan diri dengan posisi yang strategis.
Dengan jongkok di antara kedua kaki Rosa, maka posisi Rosa-pun secara
otomatis terkangkang akibat tekanan lutut Bryan. Lalu dengan sebelah
tangannya Bryan-pun menuntun Torpedo-nya yang besar, Bryan lalu
menempelkan ujung Torpedonya ke bibir vagina Rosa,
“ Apa kamu mau aku masukin itu? ”,
“ Aghhhhh… jangaaann… jaaangaaann… Bryan… ”, ucap Rosa dengan suara
iba-nya masih berusaha mencoba menghalangi niat Bryan yang liar itu
.
Rosa mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari
Torpedo Bryan agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang
kewanitaannya. Sambil tersenyum Bryan berkata lagi,
“ Kamu tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik kamu diam-diam saja dan
menikmati permainan aku ini..! ”, ucap Bryan menggertak Rosa.
Lalu Bryan memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah,
sehingga Torpedo besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Rosa
dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Rosa dengan tanpa
dapat dihalangi lagi.
Testis Bryan mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Rosa, sementara Rosa megap-megap karena dorongan keras Bryan.
Rosa belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya
serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Payudaranya terangsang saat
ditindih oleh dada Bryan. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia
tidak peduli pada tubuh besar Bryan yang sedang bergerak naik turun
menindih tubuhnya yang langsing. Rosa mulai merasakan suatu sensasi
kenikmatan yang luar biasa di bagian kewanitaan-nya.
Saat itu liang senggama Rosa yang telah terisi oleh Torpedo Bryan yang
besar, panjang dan perkasa Rosaik Bryan, saat itu Rosa merasa
menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Rosa hanya bisa
menggeliat-geliat dan mendesis mirip ular yang sedang kawin. Rosa hanya
berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya.
Sekarang Rosa mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan
pinggulnya mengikuti irama gerakan Bryan di atasnya. Bryan melihat Rosa
mengerang, merintih dan mengejang setiap kali dia bergerak. Dan Rosa
sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Bryan merasakan tangan Rosa
merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan
meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat
pada tubuh Rosa.
Bryan terus menggosok-gosokkan Torpedonya pada Clitoris Rosa. Bryan
sekarang ingin membuat Rosa klimaks terlebih dahulu. Rosa semakin
terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak
mengikuti tekanan dan sodokan Bryan. Sekarang wajahnya terbenam di dada
bidang Bryan.
Mulutnya terangah-angah seperti ikan terdampar di pasir pantai, dengan
perlahan mulut Rosa-pun bergeser pada dada Bryan. Dengan terus sembari
terus menjilat, sampai pada akhirnya tiba pada puting susu Bryan.
Sekarang Rosa secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu
Bryan, sehingga badan Bryan mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya.
Torpedo Bryan terasa semakin keras, sehingga Bryan semakin ganas saja
menggerakkan pantatnya menekan pinggul Rosa dalam-dalam. Rosa merasakan
vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak
terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar
ke seluruh tubuhnya, perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya.
Sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya
melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama
ini. Rasa nikmat yang dirasakan Rosa sampai tidak dapat dilukiskan
ataupun diuraikan dengan sebuah kata-kata. Kenikmatan yang dialami Rosa
tercermin pada gerakan tubuhnya yang menggeliat liar tanpa terkendali
bagaikan ikan yang terdampar di pasir pantai.
Lalu desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil itu,
“ Aghhhhhh… Ssss… aghhhhhh… Aow… Ughhh… ”, Desah Rosa merasakan klimaks yang luar biasa.
Kedua pahanya melingkari pantat Bryan dan dengan kuat menjepit serta
menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya
mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu klimaks
yang dahsyat telah melanda Rosa. Bryan merasakan Torpedonya terjepit
dengan kuat oleh dinding kemaluan Rosa yang berdenyut-denyut disertai
isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang Torpedonya.
Terasa benar jepitan dinding vagina Rosa dan di ujung sana terasa ada
tembok, yang mengelus kepala Torpedonya. Setelah beristirahat sejenak
dan melihat Rosa sudah agak tenang, Bryan mulai memompa lagi. Pompaan
Bryan kali ini segera dibalas oleh Rosa, pinggulnya bergerak-gerak aneh,
tapi efeknya luar biasa.
Torpedo Bryan serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih
ditambah dengan variasi, ketika pinggul Rosa berhenti dari gerakan aneh
itu, tiba-tiba Bryan merasakan Torpedonya terjepit dengan kuat dan
dinding-dinding liang senggama Rosa berdenyut-denyut secara teratur,
sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
Sungguh sensasi itu melanda perasaan Bryan, suatu hubungan intim yang
belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini.
Menyesal Bryan karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di
dalam lubang senggama Rosa makin bervariasi. Terkadang Bryan malah
meminta Rosa berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang.
Lumatan dinding kemaluan Rosa pada Torpedo Bryan membuatnya geli-geli
dan serasa akan meledak. Bryan tidak ingin cepat-cepat sampai, karena
masih ingin menikmati elusan, vagina Rosa. Tetapi gerakan-gerakan di
dalam liang kewanitaan Rosa semakin menggila dan semakin liar. Hingga
akhirnya Bryan harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi
perasaan nikmat yang melandanya.
Dengan semakin cepat Bryan bergerak mengimbangi goyangan pinggul Rosa,
semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang
sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat.
Pada akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Bryan menyemprotkan spermanya
kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Rosa, sambil mengejang, melayang,
bergetar.
Pada detik-detik saat Bryan melayang tadi, tiba-tiba kaki Rosa yang pada
awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Bryan kuat-kuat.
Amat sangat kuat.
Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus
mengejang lagi, lagi dan lag, Rosa pun tidak sanggup menahan dorongan
klimaks yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, dan
matanya terbeliak-beliak.
Saat itu keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali,
seiring dengan meledaknya kenikmatan klimaks di vaginanya. Klimaks kedua
dari Rosa.
“ Bryan… Aoww… Sss… Aghhhh… Bryan… Ughhhh… Aghhhh… nikmaaatt.. Bryan…
Terusss… Ahghhhh… !!! ”, ucap Rosa ditengah kenikmatannya.
Ketika itu Bryan tersenyum puas melihat tubuh Rosa terguncang-guncang
karena klimaks selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan
Rosa dengan eratnya menekan pantat Bryan ke arah selangkangannya sambil
kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Bryan pun terus menggerakkan
Torpedonya untuk menggosok Clitoris Rosa. Setelah klimaksnya selesai,
tubuh Rosa langsung terkulai lemas tak berdaya.
Dia terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri
dan kanan. Rosa merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan
badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Setelah gelombang dahsyat
kenikmatan yang melandanya surut, Rosa kembali ke alam nyata dan
menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki
bule berkulit putih yang bukan suaminya.
Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu
gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata
penyesalannya bergulir keluar dan Rosa mulai menangis tersedu-sedu.
Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Rosa, Bryan mencoba
membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena dia
terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.
Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Rosa dengan perlahan-lahan
Torpedonya mulai tegang lagi dan dengan halus Torpedonya yang memang
telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar
masuk ke dalam kewanitaan Rosa. Pada saat merasakan Torpedo Bryan mulai
menerobos masuk ke dalam kewanitaannya.
Saat itu Rosa bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi
akhirnya diam pasrah dan membiarkan Torpedo besar tersebut masuk
sepenuhnya ke dalam liang senggamanya. Dengan perlahan-lahan Bryan
menggerakkan badannya naik-turun. Sehingga lama-kelamaan tubuh Rosa
mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan
tersebut semakin lama semakin seru.
Mereka merasa seolah mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, dan seakan
mereka lupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut
sepanjang malam dan baru berhenti menjelang sang fajar mulai datang.
Pada jam 09.00 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Rosa telah
berpakaian rapi dan saat itu Rosa sedang menikmati sarapan paginya
sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum penuh misteri.
Selesai.
No comments:
Post a Comment